Panik Warga Israel Saat Hamas Menyerang
Serangan mendadak yang dilakukan militan bersenjata Hamas di wilayah Israel menimbulkan keributan. Warga panik dan mencari perlindungan.Konflik ini telah menjadi fokus dunia. Beberapa orang mengkritik serangan itu karena menunjukkan kegagalan badan intelijen Israel mendeteksi konflik tersebut. Saat ini, sudah lebih dari 2.700 korban meninggal dalam peristiwa berdarah tersebut.
Dalam konteks situasi geopolitik yang tegang di Timur Tengah, sejumlah teori menyebar di jejaring sosial terkait kegagalan badan intelijen Israel dan pemerintah Barat mendeteksi rencana Hamas.
Menurut Aimen Dean, mantan anggota al-Qaeda yang kemudian direkrut sebagai mata-mata Inggris, pejabat Hamas menggunakan ponsel dan perangkat elektronik Huawei dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Dia mengatakan pada Kamis (12 Oktober 2023): “Bagi mereka yang bertanya-tanya tentang kegagalan agen intelijen Israel mendeteksi rencana Hamas, salah satu faktornya adalah Huawei.”
“Selama lebih dari 30 bulan, para pemimpin Hamas telah menggunakan ponsel, tablet, dan laptop buatan Huawei,” tambahnya.
Dean mengatakan, teknologi Huawei sulit ditembus oleh mata-mata Barat dan Israel. Pasalnya, ponsel buatan China ini dilindungi teknologi keamanan canggih.
“Sekarang kita tahu kenapa AS begitu membenci Huawei. Kalau tidak ingin dilacak CIA, belilah ponsel Huawei,” kata akun @BeijingDai di X.
Akun ini sering berbicara tentang teknologi, masalah ekonomi dan militer yang terkait dengan Tiongkok.
Kelompok militan Hamas melakukan serangan yang dijuluki “Banjir Al-Aqsa” terhadap Israel pada Sabtu lalu. Serangan ini adalah yang terbesar dalam beberapa dekade terakhir.
Hamas telah melakukan serangan di Jalur Gaza. Mereka menyerbu Israel dan menyandera beberapa warga setempat. Foto dan video penyanderaan tersebar di jejaring sosial. Sebagai tanggapan, Israel membalas dengan serangan bersenjata.
