Fenomena seorang Rainmaker
Dulu, brand hanya diasosiasikan sebagai produk dan korporasi, sekarang brand ituh !?
Hal ini jadi isu menarik karena di masa sekarang banyak orang punya personal branding , akibatnya kecenderungan orang untuk lebih mendengarkan suara personal lebih kentara akibat munculnya social media ( Blog, Social Network, bahkan Twitter/facebook/instagram ).
Dulu sebelum adanya internet, sebuah perusahaan akan memanggil seorang jurnalis untuk mengenalkan produk dan layanan atau brand itu akan menyewa jasa marketing agency , itu sudah lumrah. Sekarang perusahaan justru lebih interest menyewa kekuatan personal. Fenomena baru, bagi seorang rainmaker dan sebuah perusahaan maupun iklim marketing.
The Power of Personal Branding
Seperti halnya istilah di dunia marketing, kesuksesan branding tidak bisa dimonitor/diukur langsung lewat ROI(Return of Investement ) . Tapi sebagai subject pelaku personal marketing , anda sudah seharusnya merasakan imbasnya. Memang bukan berarti revenue anda meningkat setiap tweet atau posting yang anda lontarkan, tapi mungkin bisa lewat jalan lain, misalnya anda mendapat pekerjaan tanpa melewati prescreening test atau juga tanpa gelar formal anda.
Peran personal branding bukan artinya menyematkan brandol harga akan dirimu. Tapi personal branding lebih berperan membangun atau meningkatkan pencitraan diri, tentang ‘mengiring’ bagaimana publik seharusnya menilaimu.
Fungsi social media telah merubah segalanya. Lewat media baru ini setiap orang memiliki kesempatan yang sama dengan kata lainnya, seseorang tidak perlu lagi berebut publikasi. Namun permasalahan sewaktu membangun brand itu tetap sama, yaitu partisipasi anda sangat menentukan.
Berapa sih Harga Influence Seorang Rainmaker
Fenomena baru dari personal branding jelas menimbulkan ‘masalah baru’ dalam marketing, Seberapa sih ongkos untuk menyewa seorang rainmaker ?. Lalu bagaimana seorang rainmaker bisa menghargai ( mengukur ) influence -nya?
Karena personal branding identik dengan social media, ngak salah rasanya kalau tolak ukurnya memakai media yang sama. Berikut, mari kita coba telusuri apa yang bisa dijadikan parameter dalam mengukur performa seorang rainmaker
Friends / Fan and Followers
Menghargai berita sebuah web news harusnya berbeda dengan menghargai sebuah media yang didasari kekuatan personal brand seperti blog, Fan Page atau Twitter . Beruntung keberadaan facebook, twitter, dan layanan social network / microblogging lainnya semakin popular. Jadi rasanya ngak salah kalau jumlah media ini bisa jadi rujukan pertama yang menggambarkan seberapa luas suara brand didengar, alternative lainnya bisa melalui touchgraph maupun nexus.ludios.net . Namun masalah yang tersisa adalah, biarpun memiliki banyak fan / followers, belum berarti memiliki authority. Kalau begitu jumlah respond dan RT bisa menjadi indikator berikutnya.
Socialize
What’s your personal brand ? Sebagai apa anda dikenal dan sebagai apa anda didengar !?
Berhubungan dengan Authority diatas sana, memiliki banyak fan / friends dan followers apalah gunanya jika tidak pernah melakukan social activity. “Rasanya jika tidak pernah ber socialize juga berarti tidak punya influence juga kan”. Walaupun bukan metode yang akurat serta efektif dalam mengukur authority dan social activities , namun technorati , backtype , dan addictomatic bisa dijadikan alat monitoring. Jangan lupa dengan google, hal yang bisa di-track adalah jumlah konten dan sebagai apa anda dikenal, sebagai apa anda didengar. Apakah itu online strategist , maupun sebagai blogpreneur .
Social respond / reactions
Berhubungan dengan authority, respond (social reactions ) dari pendengar menggambarkan kedalamaninfluence seorang rainmaker . Memang cukup susah karena belum banyak tool yang tersedia untuk mengukur berapa orang yang terpengaruh dengan konten yang diproduksi rainmaker. Beberapa tool haruslah cukup informatif untuk menggambarkan buzz atas suatu keyword atau URL. Lewat tools ini kita juga bisa melihat bagaimana buzz yang diciptakan oleh rainmaker berkembang, baik lewat uberVu , socialcollider maupun google insight . Terakhir, bonus besar bagi marketer yang berhasil menyematkan keywordnya pada twitter trending topic , maupun google trend.
Lead / Newsletter membership
Sarana Newsletter, karena pendekatannya bersifat personal jadi tidak jarang newsletter lebih powerful dibanding sebuah posting. Tidak mudah juga meraih banyak lead didalamnya. Sebagai online startegist atau internet marketing harusnya tidak melupakan hal ini, bagaimanapun list building activities menjadi bagian penting dari menghargai personal brand seorang rainmaker. Bagaimana mengukurnya pun cukup mudah, bagaimana memulainya ? sudahkah anda menyiapkan opt in !?
Kicauan tweet dan satu posting blog
Kira kira bagaimana harga kicauan satu tweet ? satu postingan blog ?
Rasanya pendekatannya pun harus berbeda, postingan blog mempunyai kelebihan baik dari sisi meng-explore masalah secara mendetail. Kelebihan lainnya, hanya lewat sebuah artikel di blog, kita mampu melakukan reseaerch netnograpghy ( versi online-nya ethnography ) yang didapat via komen yang natural dan berkualitas.
Kekuatan Gambar & Hastag di Instagram
Kira kira bagaimana menghargai postingan instagram?
Seorang rainmaker dihitung kesuksesannya dalam instagram bila berhasil menghasilkan trafik kunjungan dalam sebuah akun instagram. Hal ini tentu di pengaruhi oleh gambar dan hastag yang digunakannya.